Website E-Commerce

Website E-Commerce? Berikut Tips Sebelum Membuatnya

Cara membuat website e-commerce kini semakin sering dicari oleh banyak orang. Hal ini disebabkan oleh bisnis e-commerce yang semakin meningkat. Sebagai info, pada 2018 lalu saja, perkembangan sektor ini mencapai 78 persen di Indonesia. Hal ini tentu sangat pesat, bukan?

Berbagai Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Membuat Website E-Commerce

Sebelum memutuskan untuk membuat website e-commerce, Anda sebaiknya memperhatikan beberapa hal. Berikut adalah berbagai hal yang perlu diperhatikan tersebut.

1. Tentukan Produk Terlebih Dahulu

Pastikan Anda tahu produk apa yang nantinya akan ditawarkan di e-commerce Anda. Sebagai contoh, ada situs yang khusus menjual produk-produk tanaman atau elektronik. Selain itu, pastikan Anda sudah tahu soal ketersediaan barang dan harga dari produk-produk yang ditawarkan.

2. Memastikan Penyedia Produk

Sebagai informasi, bisnis e-commerce bisa dianggap sebagai bisnis yang unik. Jika Anda sudah memiliki websitenya, maka Anda berperan seperti pemilik pasar. Anda pun tinggal menanti banyak penjual yang menyewa lapak di website Anda.

Hanya, masalah baru pun muncul. Bagaimana bisa Anda menemukan penjual yang mau menggunakan website Anda? Nah, ada banyak cara yang bisa Anda lakukan. Salah satunya adalah dengan memakai Google Shooping. Selain mencari penjual, Anda juga bisa menemukan produsen manufaktur. Para produsen ini juga bisa Anda ajak berjualan di website e-commerce milik Anda.

Berbagai Tahapan Sebelum Membuat Website E-Commerce

Jika konsep dari e-commerce sudah benar-benar Anda kuasai, barulah Anda bisa memulai membuat websitenya. Ada beberapa tahapan sebelum Anda membuat website e-commerce. Dilansir dari fastwork.id, berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Berpikir Seperti Pengunjung Web

Apa barang yang Anda jual? Siapa saja yang menjadi target Anda? Sebelum membuat sebuah website ecommerce, Anda harus memahami itu semua. Informasi-informasi seperti ini akan membantu Anda membuat website yang sesuai dengan karakter pasar Anda.

Ingat, pada dasarnya website ecommerce dibuat untuk membantu memudahkan konsumen Anda. Jadi, berpikirlah seperti visitor. Cari tahu desain website seperti apa yang sesuai dengan selera mereka dan mudah mereka gunakan. Anda juga bisa mendiskusikannya dengan web developer untuk menemukan desain terbaik.

2. Pilih Warna yang Tepat

Pemilihan warna website ecommerce sebaiknya disesuaikan dengan sektor bisnis yang digeluti, karakter perusahaan dan merek. Karena ini adalah website ecommerce, pastikan juga warna latar/background yang digunakan lebih netral. Ini dilakukan agar foto produk tetap terlihat jelas.

Penggunaan gambar sebagai pemanis juga diperlukan. Edit gambar agar terlihat lebih sesuai dengan konsep dari website ecommerce yang dibuat. Namun saat ingin menambahkan gambar, pastikan penggunaannya tidak berlebihan hingga mengalihkan perhatian visitor dari foto-foto produk yang Anda jual.

3. Desain Website yang Responsif

Ingat, saat ini orang tidak hanya mengakses internet lewat komputer. Banyak di antara mereka yang mengaksesnya melalui perangkat mobile seperti tablet maupun smartphone.

Untuk itu, buatlah desain website yang responsif. Jadi saat diakses lewat komputer maupun smartphone, tampilannya tetap terlihat bagus. Selain itu, desain responsif juga lebih SEO friendly. Mesin pencari umumnya lebih menyukai website seperti ini.

4. Gunakan High Quality Image

Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk secara online, foto produk adalah hal pertama yang akan dilihat oleh calon pembeli. Keputusan mereka untuk membeli banyak didasari oleh hal tersebut.

Untuk itu, sebaiknya gunakan foto beresolusi tinggi. Usahakan juga untuk menampilkan foto produk dari beberapa sisi. Permudah calon pembeli untuk memeriksa produk yang Anda jual. Meski demikian, berhati-hatilah dalam menggunakan foto beresolusi tinggi.

Penggunaan foto seperti ini akan mempengaruhi load time situs ecommerce yang Anda miliki. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengkompres foto yang akan digunakan.

Perkecil ukuran filenya. Dengan demikian, website akan terasa lebih ringan saat dibuka. Anda bisa menggunakan software edit gambar untuk melakukannya.

Membuat website ecommerce memang bukan hal yang mudah. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Selain sisi desain, load time website juga perlu dipertimbangkan. Jadi selain memiliki tampilan yang menarik, website juga mudah diakses.

Jika Anda ingin cara yang lebih mudah, Anda bisa menggunakan jasa pembuatan website. Kemampuan dan pengalaman mereka dalam membuat website akan sangat membantu.

5. Prioritas pada Branding

Coba perhatikan website-website ecommerce besar di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee. Jika diperhatikan, website-website tersebut terlihat konsisten dengan warna tertentu.

Penggunaan warna ini tidak hanya sebagai diferensiasi. Pemilihan warna tersebut juga disesuaikan dengan warna merek yang mereka miliki. Saat membuat website ecommerce, jangan hanya berfokus pada desain yang menarik. Branding harus menjadi prioritas utama.

6. Tentukan Platform

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk membuat website e-commerce adalah menentukan platform. Sebagai contoh, Anda bisa memilih platform berjenis OpenCart yang memakai sistem Open Source. Sistem ini memungkinkan Anda untuk mengatur keseluruhan komponen situs baik itu desain atau bahkan fungsi.

Banyak orang yang lebih merekomendasikan platform OpenCart karena adanya pilihan ekstensi. Berbagai ekstensi ini bisa berperan multifungsi namun bisa didapatkan secara gratis. Jikalau ada yang berbayar, harganya juga tidak begitu mahal.

Meski begitu, Anda juga tetap bisa memakai sistem lain seperti WordPress yang lebih familiar. Hal ini bisa memberikan keuntungan berupa pelanggan yang tidak kesulitan untuk menggunakannya.

7. Menentukan Domain serta Hosting

Anda bisa mencari domain dan hosting di situs penyedia. Jumlahnya cukup banyak di internet. Hanya, jika Anda tak begitu paham dengan pengembangan situs, hal ini memang bisa jadi masalah. Karena alasan ini, tak ada salahnya meminta bantuan orang yang sudah berpengalaman.

8. Merancang Desain Situs

Setelah menentukan platform, Anda pun bisa beralih ke rancangan desain. Jangan salah, desain bisa memberikan efek besar bagi banyaknya pengunjung website e-commerce Anda. Semakin menarik tampilannya, semakin mudah digunakan, semakin besar peluang untuk dikunjungi banyak orang.

Meski begitu, Anda juga harus cermat dan menyesuaikannya dengan platform yang sebelumnya dipilih. Jika Anda beruntung, bisa jadi mendapatkan desain yang gratis dan sesuai dengan kebutuhan. Hanya, membayar ahli desain yang bisa memberikan hasil maksimal juga lebih baik.

Tak hanya memperhatikan cara-cara untuk membuat website e-commerce, Anda juga harus tahu cara mencegah terjadinya penipuan. Khususnya jika akan mengirim uang ke nomor rekening orang lain. Cek dulu nomor rekeningnya di sini untuk memastikannya bukan terindikasi penipu.

Apakah Anda tertarik untuk membuat website e-commerce sendiri? Berikan pendapatmu di kolom komentar, ya? Tetap waspada, semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Baca juga: Cara Mudah Melaporkan Penipuan.

Kredibel

Content Writer at Kredibel

Post navigation

Lacak Nomor Rekening Untuk Menghindari Penipuan

Waspada Modus Penipuan Klik APK Melalui Whatsapp, Jangan Asal Klik!